Minggu, 28 Desember 2008

SISTEM PENDIDIKAN PRAMUKA

SISTEM PENDIDIKAN PRAMUKA


A. Pengertian Pramuka

Pramuka seperti yang kita ketahui adalah singkatan dari ‘Praja Muda Karana’ yang artinya anak muda yang berkarya. Didalam AD/ART Gerakan Pramuka dikatakan bahwa Gerakan Pramuka adalah gerakan kepanduan Praja Muda Karana yang bergerak dalam bidang pendidikan kaum muda yang didukung oleh orang dewasa. Jadi gerakan Pramuka adalah sebuah wadah pendidikan bagi kaum muda dimana didalamnya juga terlibat orang-orang dewasa.

Sesuai dengan idiologi Negara Indonesia maka Gerakan Pramuka berasaskan Pancasila. Dengan Pancasila sebagai asas Pramuka maka organisasi ini tidak mengikat pada golongan tertentu. Ia menjadi simbiosis mutualisme dalam menyatukan perbedaan baik dari segi suku, ras maupun agama bahkan bangsa dan Negara.

Pada hakikatnya Kepramukaan adalah sebuah proses pendidikan yang dikemas dengan menarik dan inovatif, dilaksanakan diluar sekolah dan keluarga (dialam terbuka) serta menggunakan prinsip dasar dan metode seperti yang telah diatur dalam AD/ART Pramuka.

B. Sifat Gerakan Pramuka

Pada Konferensi Kepramukaan sedunia yang dilaksanakan pada tahun 1924 di kopenhagen, Denmark keluar sebuah resolusi yang menjadi kesepakatan bersama bahwa Pramuka mempunyai tiga sifat atau ciri khas yaitu :

Nasional,
Pramuka bersifat nasional artinya organisasi yang menyelanggarakan kegiatan pramuka yang diadakan dalam sebuah Negara harus menyesuaikan pendidikannya dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Apabila kondisi Negara dalam peperangan juga tidak menutup kemungkinan pramuka digunakan sebagai penyemai bibit pembela Negara yang handal

Internasional,
Organisasi kepramukaan di Negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pramuka dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa. Dalam hal ini, seperti yang tertulis diatas, Pramuka menjadi sebuah simbiosis mutulaisme (kerjasama saling menguntungkan) dalam rangka membina persaudaraan dan kemanusiaan dimanapaun, kapanpun dan dengan siapapun.

Universal
Kepramukaan bersifat Universal artinya menyeluruh dan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan. Adapun berkaitan dengan metode pendidikannya, biasanya setiap Negara memiliki ciri khas tertentu sebagai pembeda yang disebabkan oleh penyesuaian dengan kareakteristik dan kebutuhan bangsa/Negara yang menyelenggarakannya.

C. Fungsi dan Tugas

Scout Movement atau di Negara kita disebut dengan Gerakan Pramuka memiliki fungsi sebagai :

1. Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda

Kenapa Pramuka pamornya turun drastis ? salah satu penyebab hal ini karena sedikitnya Pembina-pembina Pramuka yang memiliki SDM yang kuat, terdidik, baik dan paham Pramuka. Pembina yang SDMnya lemah tidak mampu menjawab tantangan global hingga kegiatan-kegiatan Pramuka tidak berkembang mengiringi perkembangan jaman akhirnya Pramuka ketinggalan jaman dan menjadi kuno karena digilas era modern.

Para Pembina harus mampu memformat kegiatan-kegiatan Pramuka kedalam bentuk yang lebih menarik dan modern hingga anak-anak yang menjadi peserta didiknya memiliki keterikatan (keinginan kuat) untuk ikut serta dalam kegiatan yang dibuat pembinanya. Namun perlu digaris bawahi bahwa dalam membuat format kegiatan yang menarik ini tidak boleh keluar jalur dari kode kehormatan Pramuka itu sendiri.

2. Pengabdian bagi orang dewasa

Bagi orang dewasa KePramukaan merupakan media pengabdian. Namun perlu kesepakatan tentang makna pengabdian didalam pramuka itu bagimana. Pengabdian bukanlah penderitaan. Pengabdian haruslah datang setelah pemenuhan kebutuhan sang pengabdi. Apakah bisa disebut pengabdian apabila seseorang berkecimpung didalam dunia kepramukaan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.

Ini masalah komplek yang melanda dunia Pramuka di Indonesia. Banyak Pembina-pembina ynga berkecimpung didalam dunia Pramuka berada dalam kehidupan yang sungguh tidak layak disebut seorang Pembina. Oleh karena itu, sebagai salah satu solusi dari keadaan ini maka tidak bisa tidak Pramuka harus dikelola secara Profesional.

Untuk berangkat ketingkat pembinaan yang Profesional maka seorang Pembina harus memiliki kompetensi dasar sebagai seorang Pembina. Pembina haruslah seorang yang pantas dijadikan contoh teladan bagi peserta didiknya. Pembina haruslah cerdas sebab tak mungkin proses pencerdasan anak bangsa ini dilakukan oleh orang-oang yang bodoh dan tidak memiliki kemampuan intelek. Seorang Pembina juga harusnya seorang yang memiliki emosional yang cakap dan terpola sebab tugas membina bukan hanya tugas mencerdaskan otak tetapi sebagai wahana membina hubungan yang baik dan terarah kedalam sesuatu yang lebih baik. Hanya Pembina yang mampu mengusai dirinya yang akan mampu menguasai organisasinya.

Profesonalitas bagi seorang pembina Pramuka atau bagi siapapun setidaknya harus memiliki minimal tiga bidang. Pertama mampu membuat perencanaan, kedua mampu melaksanakan rencananya dan ketiga adalah memiliki kemampuan untuk proses evaluasi kegiatan. Bila seorang Pembina mampu melaksanakan hal ini maka ia boleh disebut professional dalam bidangnya.

Setelah memiliki kemampuan dasar diatas yang berupa kewajibannya barulah seorang Pembina bisa menuntut hak dari pekerjaannya. Setelah ia mendapatkan haknya maka disinilah akan timbul sebuah rasa pengabdian yang iklas sebab sang Pembina sudah melaksanakan kewajibannya dengan baik dan memperoleh haknya dengan layak agar hatinya terjaga.

Sudahkah dunia kepembinaan kita seperti itu ?

3. Alat bagi masyarakat dan organisasi

Alat apa yang dimaksud. Pramuka sebagai salah satu element bangsa adalah sebagai alat pendidikan bagi manusia Indonesia agar menjadi manusia yang utuh / paripurna.

Tujuan Pramuka bukanlah menjadi juara disetiap perlombaan melainkan mengajarkan akan pentingnya sebuah proses untuk mencapai hasil. Akan pentingnya pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu. Akan arti dibutuhkannya cinta dalam segala tindakan yang dilakukan. Akan arti pentinya berserah diri dalam setiap usaha yang kita lakukan dan akan pentinya pengembangan kemampuan pribadi terutama pengembangan pola fakir, karakter, sikap, dan pola berprilaku.

Dalam tahap ini tidaklah menjadi begitu penting akan arti prestasi dalam segala bidang sebab prestasi sebanarnya dari sebuah pendidikan adalah dimana setiap peserta didik mampu mengambil hikmah dari setiap kegiatan dan kejadian sekalipun itu sebuah kegagalan. Berangkat dari pola fakir ini peserta didik akan semakin berkembang dan dewasa seiring usinya yang bertambah. Pada saat usianya cukup maka peserta didik ini bisa hidup sesuai dengan dirinya sendiri. Ia produk dirinya sendiri bukan produk lingkungan. Ia bisa menciptakan sebuah keadaan bukan menjadi objek keadaan. Ia menjadi agen perubahan bukan menjadi orang yang dirubah tapi ia mampu menjadi dirinya sendiri.

Itulah Pramuka. Sebagai alat membina anak-anak menjadi dirinya sendiri dan membukakan gerbang pemahaman dan kematangan berfikir akan posisinya dan tugasnya dimasyarakat.


D. Golongan Pramuka

Dalam pendidikan Pramuka, peserta didik dibagi dalam segment usia. Peserta didik Pramuka mencakup semua umur yang dibagi dalam beberapa golongan dari usia terkecil hingga dewasa. Berikut adalah pembahasan singkat golongan-golongan tersebut.


1. Golongan Siaga

 Usia Pramuka golongan Siaga adalah 7 s.d 10 Tahun
 Warna dasar golongan Siaga Hijau yang melambangkan kesuburan
 Kode Kehormatan Siaga adalah Dwisatya dan Dwidarma
 Satuan terkecil Siaga dengan jumlah 10 anggota disebut Barung
 Satuan terbesar Siaga dengan jumlah 40 anggota disebut Perindukan
 Tingkatan Siaga terdiri atas Mula, Bantu, Tata
 Bentuk upacara siaga adalah Bentuk melingkar / lingkaran
 Panggilan Pembina Siaga disebut Bunda dan Yanda / Pak Cik dan Bu Cik.
 Hubungan antara Pembina dan peserta didiknya merupakan hubungan antara orang tua dan anaknya.
 Kegiatan Siaga lebih banyak dialokasikan untuk bermain yang bersifat menyenangkan namun mendidik.

2. Golongan Penggalang

 Usia Pramuka golongan Penggalang adalah 11 s.d 15 tahun
 Warna dasar Golongan Penggalang adalah warna Merah yang melambangkan keberanian
 Kode Kehormatan Penggalang adalah Trysatya dan Dasadarma
 Satuan terkecil Penggalang disebut Regu dengan jumlah anggota 10 orang
 Satuan terbesar Penggalang disebut Pasukan dengan jumlah anggota 40 orang
 Tingkatan Penggalang terdiri atas Ramu, Rakit dan Terap
 Bentuk upacara Penggalang adalah Angkare
 Pembina penggalang di Panggil Kakak. Hubungan antara peserta didik dengan Pembina harus diibaratkan bagai kakak dan adiknya yang selalu disayangi dan diayomi

3. Golonga Penegak

 Usia Pramuka Golongan Penegak adalah 16 s.d 20 tahun
 Warna dasar golongan Penegak adalah kuning yang melambangkan kejayaan
 Kode kehormatan bagi Penegak adalah Trysatya dan Dasadarma
 Satuan terkecil Penegak disebut Sangga dengan jumlah anggota 10 orang
 Satuan terbesar Penegak disebut Ambalan dengan jumlah anggota 40 orang
 Didalam Ambalan Penegak ada sebuah janji rahasia ambalan yang disebut Sandi Ambalan. Sandi ambalan ini merupakan intisari dari Dasadarma atau cirri khas Nilai yang diusung oleh ambalan tersebut
 Tingkatan Penegak terdiri atas Penegak Bantara (pengawal) dan Penegak Laksana (pelaksana)
 Bentuk upacara Penegak berbaris terbuka seperti upacara pada umumnya
 Pembina penegak dipanggil Kakak. Hubungan antara Pembina dan peserta didiknya harus ibarat antara kakak dan adik dalam tingkat yang lebih terbuka dan terkontrol.

4. Golongan Pandega

 Usia Pramuka Golongan Pandega adalah 21 s.d 25 tahun
 Warna dasar golongan Pandega adalah Coklat tua
 Kode kehormatan bagi Penegak adalah Trysatya dan Dasadarma
 Satuan terkecil Pandega disebut Reka dengan jumlah anggota 10 orang
 Satuan terbesar Pendega disebut Racana dengan jumlah anggota 40 orang
 Tingkatan Pandega hanya satu. Dalam tahap ini seorang Pandega disiapkan untuk menjadi Pembina
 Bentuk upacara Pandega berbaris terbuka seperti upacara pada umumnya
 Pembina Pandega dipanggil Kakak. Hubungan antara Pembina dan peserta didiknya harus ibarat sebuah persahabtan yang kental berdasarkan nilai yang benar dan baik.

5. Pramuka Dewasa

Yang termasuk dalam anggota Pramuka dewasa adalah semua Pramuka yang usianya diatas 25 tahun. Namun bila ditilik dari tingkat berfikir kita harus tahu bahwa usia tidaklah sepenuhnya menentukan kedewasaan seseorang. Bisa saja orang yang lebih muda lebih dewasa dibanding dengan yang lebih tua usianya dikarenakan pola fikirnya dan tingkat pemahaman dan sosialisasinya berbeda.







E. Prinsip dasar dan Metode Pembinaan

Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan merupakan prinsip yang digunakan dalam pendidikan kepramukaan, yang membedakannya dengan gerakan pendidikan lainnya.

Baden-Powell sebagai penemu pendidikan kepramukaan telah menyusun prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan dan menggunakannya untuk membina generasi muda melalui pendidikan kepramukaan. Beberapa prinsip itu didasarkan pada kegiatan anak atau remaja sehari-hari.
Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan itu harus diterapkan secara menyeluruh. Bila sebagian dari prinsip itu dihilangkan, maka organisasi itu bukan lagi gerakan pendidikan kepramukaan.

Dalam Anggaran dasar Gerakan Pramuka dinyatakan bahwa Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan adalah sebagai berikut

1. Prinsip Dasar

Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadinya, bagi peserta didik dibantu oleh pembina, sehingga pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat. Prinsip tersebut adalah :

• Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Menjadi manusia yang utuh berarti menjadi seorang yang didalam dirinya terdapat segala dimensi kehidupan terutama dimensi religius. Manusia yang utuh haruslah menusia yang beriman atau percaya tentang adanya Allah. Tidak cukup disitu saja, manusia yang beriman adalah ketika dia menyatakan keprcayaananya tersebut harus ditindak lanjuti dengan kemampuan dan kesadarannya melaksanakan segala perintah dan laranganNya. Dari sinilah kualitas keimanan dibentuk. Semakin tinggi iman semakin ia menjadi manusia yang bertakwa.

• Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya.

Bahwa seorang pramuka haruslah menjadi seorang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kemajuan bangsa dan negaranya. Kondisi sekarang mencerminkan bahwa kita sekarang tidak lebih menjadi manusia konsumtif. Akan lain jika yang kita konsumsi berasal dari produk yang teruji dan baik serta tulus untuk perkembangan bangsa kita namun sungguh ironis bahwa setiap hal yang kita konsumsi dari segala segi kebanyakan berasal dari sebuah produsent yang memiliki niat merusak tatanan moral bangsa Indonesia.

Ketika terlepas dari model penjajahan kasat mata kita sekarang diterkam oleh penjajahan yang tak terlihat dan saking halusnya kita tidak menyadari bahwa sekarang Indonesia sudah menjadi sebuah bangsa yang terjajah. Lihatlah nilai-nilai yang dianut sebagian besar generasi muda kita. Kita jarang menemukan patriotisme dalam diri mereka karena meraka dibuai oleh budaya hedonis ala barat dan imperialis.

Nilai-nilai bangsa ketimuran dan keindonesiaan mulai hancur lebur dan terkubur bersama arus informasi dan globalisasi yang menggulung bangsa kita. Indonesia dipaksa memasuki era terbuka namun bersama sebuah generasi yang bobrok dan tidak tahu siapa jati dirinya.

Lihat Sumber daya alam kita yang kaya namun diekploitasi oleh bangsa lain dan kita hanya menikmati sampahnya. Akhirnya alam kita berontak dan bencana dimana-mana. Siapa yang menanggung bencana ini. Mereka yang memmetik dan menyebabkan bencana sekarang mungkin duduk tenang dan tidur lelap diatas kasur empuk dengan uang dari hasil bumi Indonesia. Namun kita sekarang berkubang dalam bencana yang disebabkab ekploitasi yang berlebihan tersebut. sungguh ironis. Hancurlah sudah bangsa kita, pudarlah sudah merah putih kita.

Ini tugas Pembina untuk melindungi dan mengarahkan mereka. Ini juga menajdi tugas pramuka untuk menjadikan anggotanya peduli pada Bangsa Negara dan alamnya.

• Peduli terhadap diri pribadinya.

Siapa yang akan peduli pada diri kita kalau bukan kita sendiri. Sebagai seorang Pramuka haruslah menjadi orang yang peduli terhadap perkembangan intelektual, emosional dan spiritual kita. Kita tak mampu mengukur perkembangan itu melalui orang lain sebab kitalah yang harus memiliki kejujuran dalam menilai kemampuan dan perkembangan kita sebab kita memiliki kesadaran itu. Maka kembangkanlah sekarang sikap peduli pada perkembangan diri kita dan kejerlah ketertinggalan itu.



• Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.

Taat ! sungguh kata yang indah namun sungguh sulit dilaksanakan. Budaya bangsa Indonesia adalah budaya toleransi bahkan terhadap hal-hal yang negative. Terlambat sudah menjadi budaya bagi kita, mencaci sudah menjadi kebiasaan sehari-hari bagi kita padahal seorang Pramuka memiliki kode kehormatan yang dibuat dengan baik dan teratur. Jika kode kehormatan ini diamalkan maka Insya Allah kita menjadi seorang yang diharapkan oleh semua orang.

2. Metode Kepramukaan

Metode Kepramukaan merupakan penjabaran dari prinsip dasar pramuka. Hal itu dijabarkan dalam beberapa cara berikut ini :

 pengamalan Kode Kehormatan Pramuka

Metode Kepramukaan pada hakekatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan.

Metode Kepramukaan sebagai suatu sistem, terdiri atas unsur-unsur yang merupakan subsistem terpadu dan terkait, yang tiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan.

Kegiatan pembinaan peserta didik dalam Gerakan Pramuka harus menggunakan semua Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan tersebut.

Pelaksanaan penggunaannya harus disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia agar dapat dijamin bahwa pendidikan itu akan menghasilkan manusia, warga negara dan anggota masyarakat yang sesuai dan memenuhi keadaan dan kebutuhan bangsa dan masyarakat Indonesia.

Usaha Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuannya itu harus mengarah pada pengembangan dan pembinaan watak, mental, jasmani dan rohani, bakat, pengetahuan, pengalaman dan kecakapan pramuka, melalui kegiatan yang dilakukan dengan praktek secara praktis, dengan menggunakan Sistem Among dan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.






 belajar sambil melakukan

Salah satu point dalam pendidikan yang disebarkan Unesco adalah Learning to do and lerning to life together. Hal ini sangat sejalan dengan metode kepramukaan diman menempatkan anak didik untuk belajar sambil melakukan dan mengerjakannya secara berkelompok. Kalau PBB lewat Unesco menggaungkan agar anak-anak belajar untuk melakukan dan belajar hidup bersama maka Pramuka mengedepankan sebuah system agar anak didiknya belajar sambil melakukannya dan belajar bersama dari segala sisi kehidupan.

Semua permaian siaga adalah permainan yang mengandung nilai pendidikan dan semua kegiatan pramuka merupakan sebuah system dalam rangka menanamkan nilai pendidikan. Semua anggota Pramuka seharusnya dirangsang untuk ini. Mereka diterjunkan dalam semua kegiatan dengan maksud tertinggi adalah berupa pembelajaran diri dari setiapa kegiatan yang dilakukannya. Mereka diusahakan mengambil nilai atau hikmahnya.

 sistem berkelompok

Metode dengan berkelompok dimaksudkan agar peserta didik belajar untuk saling kerjasama, menghargai, membina hubungan dan persahabatan dan bersosialisasi sesama anggotanya. Pada saatnya nanti peserta didik akan terbiasa dengan hidup bersama sehingga untuk bersosialisasi dengan masyarakat menjadi lebih mudah sebab ia sudah terbiasa.

Berkelompok dalam setiap kegiatan Pramuka dimaksudkan menumbuhkan sikap toleransi dan saling memahami. Berkelompok bertujuan membina kerja sama dan menumbuhkan sinergi. Inget bahwa kita tidak bisa mengangkat batu besar sendiri tapi jika dilakukan bersam kita mampu mengangkatnya demikian juga dengan system berkelompo didalam pramuka ini. Bahwa hal ini mengajarkan untuk senantiasa melakukan kerjasam dan bekerja atau belajr bersama sebab kebersmaan melahirkan cinta.

Seperti yang kita ketahui bahwa setiap golongan dalam pramuka disatukan dalam satuan tertentu seperti Siaga dikelompokan kedalam Barung dan Perindukan. Penggalang dikelompokan kedalam Regu dan Pasukan, Penegak dikelompokan kedalam Sangga dan Ambalan, dan Pandega dikelompokan kedalam Reka dan Racana

 kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik

seperti kita ketahui bersama bahwa antara kegiatan Pramuka Golongan Siaga, Penggalang dan Penegak memiliki perbedaan. Siaga lebih banyk kedalam kegiatan permainan yang membuat senang, ceria dan mengandung nilai pendidikan. Demikian juga Penggalang dan Penegak yang kegiatannya disesuaikan dengan umur dan kebutuhan mereka.
Perlu kita sadari bersama bahwa jatuhnya pamor pramuka dikarenakan kegiatan yang dimiliki oleh penbina pramuka tidak berkembang dan dimodifikasi dengan baik sehingga Pramuka menjadi kegiatan yang menjenuhkan dan membosankan alias tidak bergengsi. Disinilah, bahwa hal ini menjadi tugas para pembina dan pramuka keseluruha untuk segera berbenah diri.

 kegiatan di alam terbuka

Kenapa dialam terbuka ? salah satu hakikat Pramuka adalah kegiatan yang dilaksanakan diluar sekolah, diluar rumah dan dialam terbuka. Alam terbuka lebih menjajikan sebuah kondisi menantang, mengajari hidup sederhana dan selaras dan juga mengjari untuk belajar hidup mandiri. Alam juga lebih memiliki tantangan. Namun sungguh amat disayangkan dengan kondisi Jakarta ini. Para orang tua lebih banyak khawatir dengan kegiatan-kegiatan perkemahan dan hiking atau adventure disbanding dengan jalan-jalan ke Mall untuk shoping dan nonton dibioskop padahal nilai pendidikan dan kesehatan dialam lebih menjanjikan. Kenapa ? ah mungkin dikarenakan orang tua sekarang tumbuh dari dunia yang seperti itu jadi tidak bisa disalahka juga.

 sistem tanda kecakapan

Tanda kecakapan adalah salah satu alat bagi Gerakan Pramuka untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai oleh Gerakan Pramuka.

Sistem tanda kecakapan merupakan suatu cara yang ditata dan suatu cara menggunakan tanda-tanda untuk menandai dan mengakui kecakapan-kecakapan, baik yang bersifat teknis (praktis) maupun yang bersifat mental/spirituil, yang dimiliki oleh si pemakai tanda-tanda itu.

Tanda kecakapan Pramuka terbagi atas Tanda Kecakapan Umum Tanda Kecakapan Khusus atau TKU dan TKK. Tanda kecapakan ini kembali kita katakana sebagai sebuah alat untuk menstimulus/merangsang agar anak semakin giat mengembangakn kemampuan dirinya. Anak akan semangat untuk mencapai tingkat kecakapan tertentu karena akan diberikan sebuah TKU atau TKK sebagai bukti bahwa anak tersebut cakap pada bidangnya. Seyogyanya Pembina memperhatikan ini. Jadi sebagai Pembina hendaknya menekankan bahwa TKU / TKK itu tidaklah terlalu penting dengan apa yang sebenarnya harus ia raih demi kemajuannya jadi sekali lagi kami katakana. TKK / TKU adalah alat dalam rangka merangsang agar anak senantiasa mengembangkan kemampuan dirinya .

 sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri

Kebutuhan antara anak putra dan putri jelas ada perbedaannya oleh karena itu setiap kegiatan yang diadakan didalam pramuka harus dipisahkan antara putra dan putrid. Hal ini sudah menjadi ketetapan didalam AD/ART Pramuka.

 sistem among.

Apa itu system Among ? Sistem among adalah cara pelaksanaan pendidikan dalam Gerakan Pramuka menurut ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

Sistem among adalah sistem pendidikan yang dilaksanakan dengan cara memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa dengan sejauh mungkin menghindari unsur-unsur perintah, keharusan, paksaan, sepanjang tidak merugikan, baik bagi diri peserta didik maupun bagi masyarakat sekitarnya, dengan maksud untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri sendiri, kreativitas dan oto-aktivitas sesuai dengan aspirasi peserta didik

Bicara Metode berarti bicara sebuah cara. Cara ini harus menjadi sebuah ide yang akan dituangkan dalam mebuat sebuah alat. Alat inilah yang digunakan untuk membina anggota Pramuka. Kembali kami tekankan hendaknya mari kita mulai berbenah diri. Percepat proses penyerapan informasi, modifikasi kegiatan Pramuka tanpa menyimpang dari Kode kehormatan dan tingkatkan kwalitas Pembina dan pembinaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar